11 April 2008

Sabar Yaaaa !!!!

Ujian Nasional sebentar lagi, para crew alias panitia kian sibuk. Sekarang sedang merumuskan anggaran yang tepat. Katanya sih dapat bantuan dari APBN sama APBD yang besarnya dihitung per peserta ujian. Wah repot banget bagi sekolah dengan jumlah siswa sedikit. Ternyata bantuan yang diberikan tak mencukupi. Bagi sekolah dengan jumlah siswa berjibun uang sekarang tak jadi persoalan. Itu yang sedang dipersiapkan panitia. Saya dan teman2 guru (sebenarnya juga merangkap jadi panitia) juga sibuk mendandani plus memoles anak-anak agar "pantas" tampil di ujian. Repotnya setelah 7 kali try out hasilnya tetap saja tingkat kelulusannya di bawah 30 %. Tim sukses sudah semakin panas. Para guru sudah banyak yang "marah-marah" kepada siswanya. Saya cuma senyum, karena juga sudah puas "marahnya". Kita kadang sulit menggunakan kepala yang dingin. Pikiran semakin panik, tapi siswa malah terlihat adem ayem tak ada rasa cemas.

Ini mungkin hanya terjadi di Ushriyyah. Kami sudah menggunakan segala daya upaya mulai dari pembelakalan rohani sampai nginep untuk sholat malam, outbond, try out, mendatangkan motivator untuk siswa dan orang tuanya, sampai dengan les tiap pagi. Rasanya energi sudah terkuras tapi hasil tak memuaskan bahkan mengecewakan. Pengalaman pahit tingkat kelulusan 24 % pernah kami rasakan pada tahun 2006. Setelah memperbaiki sistem pembelajaran, akhirnya tingkat kelulusan meningkat menjadi 58 % pada tahun 2007. Tahun ini kami berharap tingkat kelulusan bisa mencapai 90 % bahkan sampai 100 %.
Kelelahan yang dialami oleh guru sebenarnya dialami juga oleh siswa. Saya melihat raut muka kebosanan sudah berakar. Sabtu besok (12/04/08) kami berencana mengadakan motivation training bagi siswa kelas IX. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan semangat juang serta mendorong siswa agar tidak putus asa menghadapi hasil try out yang kurang memuaskan. Kegiatan pembinaan guru juga akan segera dilaksanakan. Direncanakan kegiatan In House Training akan menghadirkan motivator dari Purbalingga yaitu Padang Kusumo serta praktisi pendidikan Drs. Supardan, MM. dari Dinas Pendidikan.
Kami merasakan lelahnya perjuangan tapi bukan berarti harus menyerah lho. Medan pertempuran sudah di depan mata, kenapa harus mundur ketika lawan yang dihadapi adalah lawan yang "terlihat" tangguh. Saya pernah bertanya kepada teman-teman yang mengajar di sekolah lain tentang tingkat kelulusan dalam try out. Wah ternyata masih kalah dari tempat mereka mengajar.
Buat yang membaca tetap menunggu ya kelanjutan dari episode menunggu UN 2008. Tetap Semangat !